Suatu perusahaan dapat beroperasi dengan baik jika para karyawan yang bekerja memiliki kedisiplinan kerja. Disiplin kerja sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Jika salah satu karyawan tidak disiplin, dampaknya akan mempengaruhi suasana kerja di perusahaan. Kinerja perusahaan pun terganggu, bahkan menurun. Padahal, produktivitas kerja bisa diperkuat salah satunya dengan kedisiplinan kerja. Disiplin kerja memiliki beberapa indikator penentu kepatuhan pekerja, yang akan dijelaskan dalam tulisan di bawah ini.
Definisi Indikator Disiplin Kerja
Dikutip dari Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (Penerbit UISU, 2019), Fauzia Agustini mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah sikap sukarela dan ketaatan pekerja untuk menaati peraturan yang diterapkan di lembaga terkait. Sedangkan indikator disiplin kerja adalah segala sesuatu yang mempengaruhi seseorang dalam menaati aturan kerja.
Menurut Hasibuan (2019), kedisiplinan perusuhaan dapat terwujud dalam bentuk sikap pekerja yang datang dan pulang tepat waktu, pekerjaan yang terselesaikan dengan baik, mematuhi norma yang berlaku di perusahaan.
Indikator disiplin kerja
Kedisiplinan dalam bekerja dapat terwujud dengan adanya faktor-faktor pendukung kedisiplinan kerja yang terangkum dalam poin-poin oleh Singodimedjo dalam Sutrisno (2017) berikut ini:
-
Kompensasi yang sepadan
Penegakan kedisiplinan kerja dipengaruhi oleh seberapa besar kompensasi yang didapatkan pekerja. Jika kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sepadan dengan pekerjaan yang dilakukan pekerja, maka dengan sendirinya para pekerja akan giat dan disiplin kerja.
Namun sebaliknya jika perusahaan memberikan kompensasi di bawah standar, pekerja akan sering melanggar aturan. Misalnya, pekerja hanya mau mengerjakan pekerjaannya jika diimingi penghasilan tambahan.
-
Pemimpin yang bisa memberi contoh
Pemimpin perusahaan adalah seseorang yang menjadi acuan para pekerja dalam menerapkan kedisiplinan kerja.
Segala interaksi, pengambilan keputusan, dan karakter pemimpin akan dilihat para pekerja sebagai wujud kedisiplinan kerja dalam perusahaan.
Jika pemimpin bisa memberi contoh baik, maka pekerja akan mengikuti contoh tersebut. Namun jika pemimpin tidak menunjukkan kedisiplinan kerja, para pekerja bisa jadi akan bersikap sama saat bekerja.
-
Peraturan yang jelas
Peraturan yang jelas dapat dijadikan dasar kedisiplinan kerja dalam suatu perusahaan. Kedisiplinan kerja dibentuk melalui pembinaan oleh perusahaan. Dalam melakukan pembinaan, perusahaan perlu didasari oleh peraturan yang jelas.
Peraturan ini sebisa mungkin tertulis, disepakati bersama, dan disosialisasikan kepada seluruh lapisan perusahaan. Harapannya, agar para pekerja dapat mengetahui, memahami, dan menaati peraturan perusahaan tersebut.
-
Sanksi yang tegas dari pimpinan terhadap pekerja
Jika seorang pekerja melanggar peraturan, idealnya pemimpan akan menindak pelanggaran tersebut sesuai peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut.
Penertiban pekerja yang melanggar aturan bertujuan untuk memberikan peringatan, sanksi, dan efek jera.
Harapannya agar pekerja kembali menaati peraturan yang ada. Namun jika pelanggar dibiarkan, maka akan mempengaruhi suasana kerja di perusahaan tersebut.
-
Adanya pengawasan dari pimpinan
Pengawasan dari pimpinan terhadap keberlangsungan perusahaan dapat menguatkan kedisiplinan para pekerja, sesuai standar perusahaan.
-
Adanya perhatian dari pimpinan terhadap para pekerja
Pemimpin berperan mengayomi para pekerja dalam bentuk apresiasi kerja, peningkatan kompetensi pekerja, pemberian kompensasi yang sepadan, dan arahan kerja.
Peran-peran pemimpin tersebut dapat meningkatkan suasana kerja yang positif sehingga tercipta sinergi antara pemimpin, perusahaan, dan para pekerja.
-
Suasana kerja yang positif
Suasana kerja yang positif berperan besar dalam produktivitas para pekerja. Suasana tersebut dapat dibangun melalui norma sosial yang disepakati bersama. Beberapa diantaranya adalah saling menghormati, saling menghargai, dan adanya komunikasi yang baik antarpekerja.
-
Jenis disiplin kerja
Selain indikator disiplin kerja, jenis-jenis disiplin kerja juga penting diketahui oleh seluruh lapisan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Inilah tiga jenis disiplin kerja:
-
Disiplin kerja preventif
Disiplin kerja preventif bertujuan untuk mencegah pekerja melanggar peraturan perusahaan. Langkah tersebut dapat ditempuh dengan memberikan penjelasan terkait peraturan perusahaan kepada pekerja, serta mendorong pekerja untuk menaatinya.
-
Disiplin kerja korektif
Disiplin kerja korektif bertujuan untuk memberi peringatan kepada pekerja yang melanggar peraturan perusahaan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan tingkat pelanggaran, dengan cara memberi sanksi berupa peringatan lisan, peringatan tertulis, skorsing, dan pemecatan pekerja.
-
Disiplin kerja progresif
Disiplin kerja progresif adalah tindakan berulang dari perusahaan terhadap pekerja yang melanggar peraturan. Sanksi akan diberikan sesuai tingkat dan jumlah pelanggaran yang dilakukan pekerja. Hal ini dilakukan agar pekerja dapat memperbaiki kesalahan dan kembali menaati peraturan perusahaan.
Demikian penjelasan singkat mengenai indikator disiplin kerja, definisi, dan jenis disiplin kerja. Sempga bermanfaat.