Di mana pun Anda berada, manajemen risiko sangat diperlukan. Mulai dari rumah, hingga pemerintahan pusat, semuanya membutuhkan manajemen risiko. Manajemen risiko adalah proses untuk memahami dan mengelola risiko secara proaktif. Manajemen risiko juga berperan meminimalisir ancaman. Contoh sederhananya manajemen risiko kebakaran.
Menurut laman Association for Project Management, tujuan manajemen risiko adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan memaksimalkan peluang yang ada. Manajemen risiko berfungsi untuk membantu suatu instansi atau perusahaan agar bisa mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian manajemen risiko dan contohnya, simak berikut ini.
Apa itu Manajemen Risiko
Menurut laman Western Governors University, manajemen risiko adalah proses untuk menemukan dan mengontrol ancaman terhadap keamanan finansial perusahaan. Lebih jelasnya, perusahaan akan mengidentifikasi seluruh hambatan yang ada, dan menentukan langkah terbaik untuk mengatasinya. Langkah yang dipilih sebisa mungkin memiliki risiko kecil, dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Sedangkan menurut Borghesi & Gaudenzi (2012), manajemen risiko menentukan efisiensi dan efektivitas suatu perusahaan. Manajemen risiko juga perlu diterapkan bersamaan dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku di perusaaan. Misalnya, manajemen risiko dan kontrol internal akan memudahkan proses penetapan aturan perusahaan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Contoh Manajemen Risiko
Manajemen risiko memiliki metode dan prinsip dalam implementasinya. Pada artikel kali ini, akan dijelaskan beberapa contoh manajemen risiko. Contoh berikut bisa diterapkan di berbagai bidang, seperti bidang perusahaan, industry, pemerintahan, dan finansial. Berikut ini adalah contoh manajemen risiko:
-
Penghindaran risiko (risk avoidance)
Sesuai namanya, risk avoidance bertujuan untuk menghindari segala sesuatu yang berisiko. Misalnya, sebuah perusahaan memasang CCTV untuk menjaga keamanan tempat kerja.
-
Risiko kredit (credit risk management)
Dalam konteks keuangan, risiko kredit adalah upaya untuk mengidentifikasi kemampuan negara, perusahaan, atau individu untuk membayar hutang, pinjaman, atau cicilan kredit. Misalnya, pihak pemberi pinjaman menetapkan aset dari peminjam sebagai jaminan pembayaran.
- Risiko kepatuhan (compliance risk)
Risiko kepatuhan adalah upaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Misalnya, sebuah industri mengajukan izin usaha agar bisa mendirikan usaha secara resmi.
- Analisis risiko (risk analysis)
Analisis risiko adalah proses untuk mengidentifikasi ketidakpastian, sehingga bisa meminimalisir risiko. Misalnya, sebuah industri sabun membutuhkan analisis risiko produksi sabun, agar tahu risiko dan potensi dari produksi tersebut.
- Risiko keamanan (safety risks)
Risiko keamanan adalah upaya untuk mengidentifikasi ancaman dan risiko terhadap keamanan dan keselamatan suatu tempat. Misalnya, setiap gedung memiliki pintu darurat, tangga darurat, dan alat pemadam kebakaran untuk kemudahan mitigasi bencana.
- Risiko keamanan informasi (information security risk)
Risiko keamanan informasi adalah upaya untuk mengidentifikasi risiko terkait pengelolaan informasi. Misalnya, sebuah sekolah menggunakan sistem arsip digital untuk menyimpan dokumen penting dari siswa, guru, dan sekolah.
Kesimpulan
Manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang. Tujuaannya agar bisa meminimalisir dampak risiko, dan mengupayakan secara maksimal dari peluang yang ada.
Manajemen risiko bisa diterapkan di unit terkecil seperti rumah, perusahaan, hingga di tingkat pemerintahan pusat suatu negara.
Manajemen risiko berperan membantu suatu instansi, perusahaan, maupun pemerintahan untuk mencapai tujuan.
Terdapat beberapa contoh manajemen risiko. Diantaranya adalah risk avoidance, safety risk, dan information security risk.
Itulah penjelasan singkat mengenai manajemen risiko. Semoga bermanfaat.