Dalam sistem manajemen karyawan, kita mengenal istilah turn over karyawan. Lantas, apa yang dimaksud dengan turn over karyawan dalam sebuah perusahaan? Turn over adalah tingkat pergantian karyawan.
Turn over karyawan bisa diartikan sebagai proses untuk mengukur jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan selama periode waktu tertentu dan bagaimana cara perusahaan menggantinya dengan yang baru. Fungsinya apa dan bagaimana prosedur pelaksanaannya? Di sini kita akan membahasnya!
Fungsi Turn Over Karyawan Adalah
Meski turn over karyawan dapat membuat suatu perusahaan mendapatkan karyawan baru, namun karyawan baru dengan kualifikasi yang setara, sama atau bahkan di atas karyawan sebelumnya yang resign tidak mudah untuk didapatkan.
Belum lagi perusahaan juga akan termakan waktunya untuk mencari kandidat pengganti yang bisa menduduki posisi yang sama dan memiliki kompetensi yang sama atau minimal mirip dengan karyawan yang berhenti sebelumnya.
Selain itu mencari perusahaan juga harus menanggung turunnya produktivitas kerja selama proses pencarian kandidat karyawan baru tersebut berlangsung.
Oleh karena itu turn over adalah hal yang perlu diatur perputarannya. Ada rumus untuk menghitung turn over karyawan yang baik yaitu :
Jumlah karyawan yang keluar : rata – rata jumlah karyawan x 100%
Atau bisa juga dengan rumus berikut :
Jumlah karyawan yang keluar : [(jumlah karyawan di awal tahun + jumlah karyawan di akhir tahun) : 2] x 100%
Agar bisa menghasilkan perputaran yang sesuai, biasanya perusahaan akan melakukan rekruitmen guna mendapatkan karyawan baru yang memiliki potensi dan kualifikasi sama atau lebih baik dari karyawan sebelumnya yang resign atau keluar dan menyebabkan kekosongan.
Apa yang dimaksud dengan rekruitmen? Baca : Apa Itu Rekrutmen? Fungsi dan Prosedur Pelaksanaannya
Prosedur Pelaksanaan Turn Over Karyawan
Proses terjadinya turn over tidak terjadi begitu saja. Ada serangkaian proses yang harus dilakukan oleh perusahaan dan karyawan sebelum turn over ini terjadi yaitu :
1. Evaluasi
Setiap perusahaan pasti akan melakukan evaluasi. Entah itu evaluasi terhadap penjualan, strategi marketing dan bahkan mengevaluasi setiap karyawan yang terlibat di dalam perusahaan.
2. Keputusan
Setelah evaluasi dilakukan, kesimpulan pasti ada. Jika dari hasil evaluasi tersebut ternyata didapatkan fakta bahwa ada karyawan yang tidak memberikan impact signifikan terhadap perusahaan dan bahkan cenderung menjadi beban maka perusahaan akan memberikan pilihan.
Pilihannya adalah karyawan tersebut mau memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan kinerjanya agar dipertahankan atau bersedia dengan sadar mengundurkan diri. Perusahaan juga biasanya akan berusaha memberi kesempatan kepada karyawan yang bersedia mengundurkan dirinya untuk mencari tempat kerja baru sebelum diputuskan bahwa kontrak tidak akan dilanjutkan perusahaan.
Namun tidak jarang juga perusahaan yang tidak memberikan kesempatan itu. Semua tentu tergantung dari kebijakan masing – masing perusahaan.
3. Pengajuan keluar
Setelah keputusan dihasilkan, karyawan yang memutuskan untuk berhenti akan melakukan pengajuan keluar. Pada proses ini, kendali dipegang penuh oleh divisi HRD untuk melakukan exit interview dan komunikasi dengan karyawan yang bersangkutan.
Penyebab Turn Over
Apa saja aspek yang menjadi penyebab terjadinya turn over?
Ada beberapa hal yang menyebabkan turn over di sebuah perusahaan terjadi, dari sisi perusahaan dan dari sisi karyawan.
Dari sisi perusahaan, turn over bisa terjadi karena beberapa sebab berikut :
- Perusahaan kurang puas dengan kinerja karyawan
- Sistem seleksi karyawan yang kurang tepat sehingga mendapatkan karyawan yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan
- Pengurangan beban anggaran tenaga kerja karyawan
- Dan masih banyak lagi
Sementara dari sisi karyawan, turn over terjadi karena beberapa penyebab berikut :
- Kurangnya motivasi karyawan yang diberikan oleh perusahaan
- Kurangnya sistem reward yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
- Karyawan merasa tidak dihargai kinerjanya oleh perusahaan
- Beban pekerjaan yang terlalu banyak dibebankan kepada karyawan
- Kurangnya apresiasi dari perusahaan kepada karyawan
- Beban pekerjaan yang tidak sesuai tugas pokok dan fungsi karyawan di masing – masing jabatan atau posisi
- Gaji yang diberikan lebih rendah daripada beban kerjanya
- Keinginan karyawan untuk bekerja di perusahaan lain atau mendapatkan pekerjaan baru karena alasan pribadi yang tidak berkaitan dengan perusahaan
- Dan masih banyak lagi penyebab lainnya
Jadi untuk meminimalisir turn over, karyawan dan perusahaan harus sama – sama introspeksi dan mawas diri untuk saling memberikan yang terbaik satu sama lain. Karyawan memberikan yang terbaik untuk perusahaan, perusahaan pun demikian tidak mengesampingkan apa yang sudah dilakukan karyawan untuk memajukan perusahaan. Dengan demikian hubungan timbal balik bisa tercapai.
Semoga apa yang kami sampaikan di atas terkait turn over adalah, fungsinya serta prosedur dan penyebabnya menjadi informasi yang membawa manfaat.